Masyarakat anti pungli MAPI Berikan sosialisasi, Apresiasi Serta Peduli Terhadap Pelayanan Publik.
Jakarta, http://medianuansasinarnews.com- Rabu, 10 Januari 2024- Masyarakat Anti Pungli (MAPI) lahir dari semangat Perpres 87 tahun 2016 yaitu ke ikut sertaan masyarakat dalam mencegah terjadinya pungli terutama dipelayanan publik.
Ketua umum MAPI, Tan Wijaya mengatakan saat ditemui awak media, “Iya jadi begini, pungli gratifikasi dan korupsi itu sangat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, ideologi, ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan sampai keamanan akan terganggu dengan adanya pungli, maka pungli apapun bentuknya harus di basmi karena itu adalah penyakit.” Kata Tan Wijaya
Dengan banyaknya pungli liar bisa membuat suatu Negara akan sulit berkembang dan menjadi maju karena akan berdampak buruk pada semua bidang, sistem ekonomi yang menyebabkan biaya tinggi, bidang pertahanan dan keamanan akan menimbulkan ketidak percayaan masyarakat luar maupun dalam Negeri dan sudah tentu itu akan menghambat investasi. Untuk itulah MAPI hadir dengan tidak pernah lelah terus mengingatkan dan mengawasi dalam menekan praktek-praktek pungli.
Salah satu cara yang dilakukan MAPI adalah dengan memberikan edukasi, sosialisasi juga apresiasi dan memberikan itu pada beberapa kantor ATR BPM maupun UPP. Harapannya apresiasi ini dapat memberikan dampak positif dan menjadi contoh bagi yang belum mendapatkan apresiasi agar berubah ke hal yang lebih baik yaitu tidak melakukan praktek pungli lagi.
Mapi sebagai pengawas external senantiasa terus membantu kerja Satgas saber pungli dalam hal memberikan data dan informasi tentang praktek pungli di masyarakat.
“Semoga kehadiran MAPI dapat dirasakan oleh masyarakat demi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur untuk itulah MAPI hadir.” Pungkas Tan Wijaya sebagai Ketum Masyarakat Anti Pungli (MAPI)
(James)