Momen Isra Mikraj Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan – Jaga Persatuan, Kesatuan Bangsa.
Cianjur, http://medianuansasinarnews.com- (03/02/2024) Kp. Kiara Payung Desa Ramasari Kec. Haurwangi Kab. Cianjur. Menggelar acara dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW 1445 H/2024 M, melalui tema “Kesalehan Sosial Dalam Membentuk Pribadi Yang Taat dan Mandiri”
Acara yang digelar sabtu malam minggu 03 pebruari 2024 ini bertempat di Mesjid Al-Ikhlas dengan mengundang penceramah KH. Muhammad Jajang, dari Kp. Pasir jati. Pembukaan acara oleh group Hadroh Miftahus surrur, kemudian pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ustad Asep Zein.
Sejarah Singkat Isra Mikraj, perjalanan Rasulullah SAW ke Langit Ketujuh merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Momen perjalanan di malam hari yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha langit ketujuh. Peristiwa Isra Mikraj sendiri terjadi pada tanggal 27 Rajab di tahun ke-8 kenabian Muhammad SAW.
Jika biasanya wahyu untuk Nabi Muhammad SAW disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril, kali ini Allah SWT memberikan perintahnya langsung.
Isra Mikraj sendiri bukan merupakan satu peristiwa, melainkan dua peristiwa yang terjadi pada waktu yang berbeda. Isra adalah peristiwa perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Pada saat itu, perjalanan Nabi Muhammad SAW dengan mengendarai Buraq.
Sementara Mikraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Bumi menuju langit ke-7 dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan shallat secara langsung. Perintah ini diberikan untuk Nabi Muhammad dan umatnya. Awal perintah bagi Rasul adalah untuk menjalankan 50 kali shallat, namun, karena khawatir umatnya tidak mampu melaksanakan shallat sebanyak 50 waktu, maka Rasulullah meminta keringanan hingga akhirnya diberikan keringanan dengan perintah shallat 5 waktu dalam sehari semalam.
Hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Desa Ramasari, kepala Desa Ramasari, para alim ulama, ketua DKM, para sesepuh, kasepuhan, Rw maupun para Rt, tokoh masyarakat, juga seluruh masyarakat Kp. Kiara payung Ramasari-Haurwangi-Cianjur.
Dalam sambutannya kepala Desa Ramasari mengatakan bahwa kegiatan isra Mikraj ini sebagai kegiatan yang positif dan religius, karena hampir umum setiap muslim selalu memiliki kesadaran tiap kali bertemu atau masuknya bulan rajab, sudah pasti masyarakat muslim akan memperingati nya dengan mengadakan acara Isra Mikraj di tiap daerah, wilayahnya masing-masing.
“Saya selaku kepala Desa Ramasari sangat mengapresiasi dengan kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan oleh masyarakat Kp. Kiara payung, setiap momen keagamaan maupun momen kenegaraan, masyarakat Kp. Kiara payung selalu sauyunan (kompak) dalam mengadakan tiap kegiatan tersebut,” ucap Kepala Desa Iyus Darrusalam dalam sambutannya.
Lanjut kepala Desa, “memperingati Isra Mikraj harus lebih menguatkan, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sebentar lagi kita akan menghadapi pemilihan umum (PEMILU) 14 pebruari 2024. Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kp. Kiara payung semua agar datang ke TPS untuk menentukan pilihannya, mau memilih siapapun itu silahkan, bebas, hak daripada warga masyarakat Kp. Kiara payung, namun yang paling penting jangan karena berbeda pilihan hingga membuat perpecahan antar individu, kelompok apalagi umat beragama. Tetap jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini.” Pungkas Kades Ramasari.
SENAM SEHAT – PERLOMBAAN BERSAMA YAMAHA DAN MEDIA ONLINE BERITA CIANJUR COM
Adapun pesan ceramah yang disampaikan oleh KH. Muhammad Jajang adalah agar umat Islam yang ada di Indonesia ini bisa bersatu saling menopang dalam kebaikan, saling membantu, saling menjaga satu dengan yang lainnya sebagai sesama muslim, menjaga persatuan dan kesatuan sebagai sesama warga negara.
“Kita umat islam di Indonesia ini adalah muslim terbesar di dunia, melalui momen Isra Mikraj ini saya mengajak kepada hususnya warga Kiara Payung, umumnya seluruh bangsa Indonesia agar lebih mengedepankan kebersamaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan, ketika kita kompak dan saling menopang dalam kebaikan, inshaallah kita akan semakin kuat dan tidak akan mudah untuk dipecah belah.” Ujar Muhammad Jajang.
Red-