“PIAMAN LAWEH” Istilah Dahulu dan Sekarang.
Pariaman – Sumatera Barat, medianuansa sinarnews.com- 20 November 2023. “Piaman Laweh” dahulu dimulai dari daerah Tiku di Utara sampai ke Selatan melewati daerah Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Begalung, ujungnya Bungus Teluk Kabung berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan, bahkan menyeberang laut, sampai ke Kepulauan Mentawai juga masuk Kabupaten Padang Pariaman.
ORIENTASI DEWAN HAKIM MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ) KE – XLVII TINGKAT KAB. CIANJUR
Daerah Kepulauan Mentawai pada waktu itu masih jadi 4 Kecamatan, terdiri dari : Kecamatan Siberut Utara, Siberut Selatan, Sipora dan Pagai Utara Selatan. Jadi tidak salah julukan Kabupaten Padang Pariaman yang punya wilayah sangat luas daerahnya, dikenal dengan sebutan ‘Piaman Laweh’.
Dizaman Orde Baru, berdasarkan kebijakan Pemerintah Pusat, Padang yang semula terdiri dari 3 Kecamatan yakni Padang Barat, Padang Timur dan Padang Selatan saja ditambah dengan Bungus Teluk Kabung, Koto Tangah dan Kuranji dimasukan ke wilayah Kota Padang, sedangkan Tiku masuk Kabupaten Agam, sehingga Padang Pariaman, tinggal Kabupaten Padang Pariaman sekarang, Kota Piaman dan Kepulauan Mentawai.
HIPMI Gandeng PUM Kembangkan Pariwisata dan UMKM Pangandaran Mendunia
Di era Reformasi, berdasarkan Undang-Undang Otonomi Daerah, Kota Pariaman dari Kota Administratif dimekarkan jadi Kota Pariaman, sedangkan Mentawai dimekarkan jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Berdasarkan putaran zaman yang selalu berobah demi kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat nya, namun istilah “Piaman Laweh” tidak pernah hilang akibat perputaran zaman tersebut.
Menurut ‘Zulwadi, Datuak Bagindo Kali, mantan Kakandeppen Padang Pariaman, yang juga mantan Kaban Kesbang dan Linmas Padang Pariaman, mengatakan bahwa istilah “Piaman Laweh” saat ini adalah : “Dimana ada Rantau, disana ada orang Pariaman”, karena kebiasaan orang Pariaman itu dari dahulu sampai sekarang adalah merantau, seperti yang diungkap dalam istilah Adat Minangkabau yang berbunyi :
“Karatau madang dihulu
Babuah babungo balun
Marantau dagang dahulu
Dirumah paguno alun”.
Hal tersebut menurut ‘Zulwadi, Datuak Bagindo Kali tersebut dapat kita buktikan dimana saja di wilayah Nusantara, bahkan Manca Negara ada organisasi orang Pariaman, seperti PKDP ( Persatuan Keluarga Daerah Pariaman ) tumbuh dimana mana, dan banyak lagi organisasi lainnya orang Pariaman, tumbuh bak cendawan dimana-mana.
Inilah istilah “Piaman Laweh” saat sekarang, dimana ada kehidupan, disana ada orang Pariaman, sambil berseloroh ‘Zulwadi, Datuak Bagindo Kali, mengakhiri ceritanya, kalau saja di Bulan ada kehidupan, tentu orang Pariaman sudah merantau dan ada disana, Heeheheh.” Pungkasnya.
Rept. Yosef Manday.